Full width home advertisement

Demo Mahasiswa di DPRD Kalsel Memanas: Gagal Temui Ketua, Aksi Berujung Ricuh Hingga Malam


Banjarmasin - Demo mahasiswa di DPRD Kalsel terkait keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dimulai dengan damai pada pagi hari. Para mahasiswa berkumpul di depan gedung DPRD Kalsel untuk menyampaikan aspirasi mereka melalui orasi dan berbagai penampilan. Mereka menuntut klarifikasi serta pertanggungjawaban dari para anggota dewan terkait keputusan yang diambil oleh MK.

Sebelum kejadian itu, massa sempat didatangi oleh Suripno Sumas, Sekretaris Komisi I DPRD Kalsel. Para demonstran menuntut agar setidaknya delapan orang dari pihak dewan menemui mereka. Selain itu, mereka juga ingin menyampaikan tuntutannya di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kalsel.


“Kami sudah berusaha menghubungi perwakilan. Namun, mereka tetap mematuhi jadwal masing-masing,” kata Suripno. “Karena itu, kami belum bisa memenuhi permintaan,” tambah sekretaris komisi I DPRD kalsel tersebut


Belum puas dengan hasil tersebut, ribuan demonstran, yang mayoritas adalah mahasiswa, mencoba melewati barisan polisi yang lengkap dengan perlengkapannya. Aksi dorong-mendorong terjadi sekitar 10 menit sebelum akhirnya berhasil diredakan. 


Setelah bentrokan dengan petugas keamanan, para mahasiswi yang sebelumnya berada di belakang, diminta maju ke depan untuk memperkuat seruan mereka. Dengan lantang, mereka meneriakkan “Tolak RUU Pilkada, Lawan Pembangkangan Konstitusi,” yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia.


Meskipun demonstrasi pada awalnya berjalan dengan tertib, situasi mulai memanas saat perwakilan mahasiswa gagal untuk bernegosiasi dan bertemu dengan Ketua DPRD Kalsel. Ketidakpuasan tersebut memicu emosi para mahasiswa yang kemudian berusaha memaksa masuk ke dalam gedung dewan. Situasi semakin tidak terkendali ketika bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan terjadi.


Hingga malam hari, kericuhan terus berlanjut dengan aksi saling dorong dan pelemparan benda-benda seperti botol minum. Pihak keamanan berusaha mengendalikan massa dengan berbagai cara, namun ketegangan tetap tinggi. Demonstrasi ini berakhir dengan situasi yang kacau,Para demonstran mengalami tindakan represif ketika aksi demonstrasi mahasiswa dihadang oleh aparat kepolisian saat berusaha memasuki gedung DPRD. meninggalkan sejumlah kerusakan serta beberapa orang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]